Selasa, 21 Mei 2013. Pagi
itu, sekitar pukul 09.30 cuaca cerah di daerah Kasongan Bantul. Saya sendiri waktu
itu sedang mengendarai motor Revo merah dengan nomor polisi K 7210 KS dengan
kecepatan rata-rata 40 km/jam melalui jalan Kasongan dari arah Barat ke Timur
menuju arah kampus ISI Yogyakarta. Di tengah-tengah perjalanan saya menuju kampus,
tepat setelah pertigaan daerah Kasongan (setelah pohon beringin, tanda ke utara
ke arah: Mrisi, Madukismo) seorang bapak dengan motor bebek seketika menabrak
saya. Saya kurang tahu apa jenis motor yang digunakan, apa warnanya, serta
berapa nomor polisinya, seingat saya adalah motor bebek. Kejadiannya terjadi
begitu cepat, tanpa terasa saya sudah terkapar di pinggiran jalan. Semua
terpelanting begitu rupa, baik saya sendiri, begitupun helm yang saya kenakan.
Kudapati di sekitar tempatku terkapar, ada bercak-bercak darah dan tumpahan
oli. Segera kucoba untuk beranjak bangun, tapi tubuhku tak kuasa untuk berdiri,
seketika itu kusadari darah mengalir begitu deras dari kaki saya, satu ruas jari kakiku telah hilang
seketika, saya melihatnya dengan jelas, saya melihat tulang jari kakiku de
antara darah yang terus menetes dari potongan kulit dan daging yang mengelupas.
Saya merintih dan sedikit menjerit karena kaget, saya tak kuasa menahan panik. Saya
masih panik, saya memohon-mohon untuk segera dilarikan ke Rumah Sakit terdekat,
saya tahu kalau saya sudah mulai kehilangan kesadaran sedikit demi sedikit.
Untung waktu itu cukup ramai, warga sekitar segera membopong saya dan membawa
saya ke klinik terdekat dengan menggunakan sepeda motor. Sepanjang jalan, saya
masih dapat melihat jelas darah dari kaki saya yang terus menetes, hingga
sesampainya di klinik Kalimasada (Jl. Bantul, utara gerbang Kasongan, ini
adalah klinik terdekat, saya sangat bersyukur menemukan klinik yang begitu
dekat, sedikit lebih jauh lagi mungkin saya sudah pingsan akibat banyaknya
darah yang keluar serta rasa panik saya yang begitu kuat. Klinik inilah
(Kalimasada) yang pertama kali menangani saya. Klinik hanya memberikan
pertolongan pertama, dibersihkan luka-luka pada sekujur tubuh saya, disuntikan
beberapa kali pereda rasa sakit, serta dihentikan beberapa pendaharan, terutama
pada jari kaki saya. Beberapa teman saya yang segera dihubungi setelah kejadian
mulai berdatangan ke klinik tersebut. Satu dari teman saya ini pun saya minta
untuk mendatangi lokasi, dengan niatan mengurus hal-hal yang tadi kutinggalkan.
Ternyata hanya ditemukan motor saya yang sudah diamankan oleh warga setempat.
Tidak ada berita tentang siapa dan pergi ke mana orang yang telah menabrak
saya, informasi yang didapatkan hanyalah tentang kondisinya kendaraannya yang
sama-sama hancur.
sumonggo...
artinya: Selamat makan... *_*